Indonesia dalam Keragaman Sosial dan Budaya
Kita patut bangga dengan keragaman sosial dan budaya yang kita miliki, dari Sabang sampai Merauke beragam kebudayaan, suku, bangsa, bahasa, adat istiadat, agama dan banyak lagi kekayaan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia Indonesia. Keragaman sosial dan budaya inilah yang berpotensi sebagai sumber daya yang dapat membawa manusia Indonesia dikenal dunia dengan keunikan dan corak warna-warni kebudayaan.
Apakah kita telah mengenal kebudayaan kita?
Apa pentingnya kita mengenal keragaman sosial dan budaya Indonesia?
Sebagai Negara Kepulauan, Indonesia memiliki banyak pulau yang berjajar dari Sabang hingga Merauke, banyak kebudayaan yang memiliki ciri khas tersendiri dengan sistem sosial masyarakatnya yang unik. Jangankan berbeda pulau, dalam satu pulau saja kita memiliki perbedaan yang menjadi ciri-ciri masing-masing daerah. Hal ini tentunya dapat mempengaruhi cara pandang masyarakat yang satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut harus tetap ada sebagai corak bangsa Indonesia yang budayanya terkenal sebagai kebudayaan yang beradab dan adiluhung. Karena itu kita butuh mengenal satu sama lain demi terciptanya nilai-nilai toleransi dan saling menghargai sama lain sebagai satu masyarakat hukum dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Zamrud Khatulistiwa, inilah gelar bagi Indonesia, negeri kaya alam yang kita banggakan karena kemegahan alam yang tersusun rapi. Hal yang menakjubkan akan anda temui di negara berkepulauan luas nan hijau dan indah ini. Indonesia sebuah negeri yang nyaman dan menawan dengan pesona keanekaragaman alam dan budaya berpadu dalam masyarakat yang ramah, seperti video klip pada lagu Zamrud Khatulistiwa yang diciptakan oleh Chrisye (Alm.) berikut ini:
1. Pengertian Budaya
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna karena memiliki kemampuan berpikir, perasaan, dan keterampilan. Dengan kemampuan ini, manusia dapat menentukan sendiri cara untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan mengubah lingkungannya. Sebagai contoh, manusia membuat tempat tinggal atau membuat senjata untuk mempertahankan diri. Manusia juga membuat serangkaian aturan dan norma-norma untuk bergaul dan mengatur kelompoknya. Dengan demikian, manusia menghasilkan berbagai macam norma, aturan, benda, lembaga, atau hal-hal lain untuk mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhannya. Karya-karya manusia dalam usahanya mempertahankan hidup dan memenuhi kebutuhan hidup disebut hasil budaya.
Budaya berasal dari bahasa Sansekerta, Budhayah yang berarti budi atau akal. Kebudayaan adalah hasil dari cipta, rasa, dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Kebudayaan ada dua macam, yaitu kebudayaan jasmani dan kebudayaan rohani. Kebudayaan jasmani adalah kebudayaan yang dapat dirasakan, diraba, dan dilihat secara nyata. Contohnya alat-alat tradisional, pakaian adat, kesenian, adat istiadat, arsitektur bangunan, dan lainnya. Kebudayaan rohani adalah kebudayaan yang hanya dapat dirasakan, namun tidak dapat dilihat atau diraba. Contohnya, kepercayaan dan ideologi.
2. Keragaman Suku Bangsa
Perhatikan gambar berikut ini:
Sumber: Buku Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII Kurikulum 2013 |
Dua orang yang terdapat pada gambar berasal dari suku yang berbeda. Gambar pertama menunjukkan orang dari suku Jawa. Gambar kedua menunjukkan orang dari suku Dayak. Tahukah kamu apa yang dimaksud dengan suku? Suku adalah suatu kesatuan masyarakat atas dasar kesamaan bahasa, budaya, dan tempat tinggal. Misalnya suku Dayak, mereka tinggal di Pulau Kalimantan, mereka memiliki bahasa dan beradat istiadat Dayak. Demikian pula suku Jawa, mereka tinggal di Pulau Jawa, mereka berbahasa dan beradat istiadat Jawa.
Daerah asal suku-suku di Indonesia tersebar di berbagai daerah. Setiap suku memiliki kebiasaan hidup yang berbeda-beda. Kebiasaan hidup ini menjadi budaya dan ciri khas suku masing-masing hingga membentuk suatu keragaman budaya. Agar kamu mendapat gambaran tentang persebaran suku bangsa di Indonesia, simaklah video berikut ini. Amati nama suku bangsa dan daerah asalnya!
Bangsa Indonesia dikenal sebagai bangsa yang majemuk. Kemajemukan bangsa Indonesia dapat dilihat dari keragaman suku bangsa yang ada. Setiap suku bangsa di Indonesia memiliki corak kehidupan yang berbeda, memiliki norma yang menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa. Hal ini tercermin dari semboyan: “BHINNEKA TUNGGAL IKA”.
Indonesia merupakan negara berketuhanan yang menjunjung tinggi kebebasan beragama. Ketentuan ini ditegaskan dalam Pancasila sila pertama, yaitu “Ketuhanan Yang Maha Esa” dan Undang-undang Dasar 1945 pasal 29 ayat (2), yaitu: “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agama masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaannya itu”. Saat ini terdapat enam agama resmi (yang diakui secara hukum) di Indonesia, yaitu: Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddha, dan Kong Hu Chu.
Menurut hasil sensus tahun 2010, 87,18% dari 237.641.326 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 6,96% Kristen Protestan, 2,9% Kristen Katolik, 1,69% Hindu, 0,72% Buddha, 0,05% Kong Hu Cu, 0,13% agama lainnya, dan 0,38% tidak terjawab atau tidak ditanyakan. Berikut ini adalah peta persebaran agama-agama di Indonesia:
4. Keragaman Sistem Kekerabatan
Kekerabatan berasal dari kata kerabat yang artinya masih memiliki hubungan darah atau kekeluargaan (pertalian keluarga). Kerabat meliputi ayah, ibu, anak-anak, menantu, cucu, kakak, paman, bibi, kakek, nenek, sepupu, cicit atau buyut. Seseorang yang telah menjalani perkawinan berarti menggabungkan dua kelompok kerabat menjadi satu. Jadi, Kekerabatan merupakan hubungan kekeluargaan seseorang dengan orang lain yang mempunyai hubungan darah atau keturunan yang sama dalam satu keluarga. Apakah yang dimaksud dengan sistem kekerabatan? Kekerabatan adalah sistem budaya dalam peranannya di keluarga yang diakui dan memiliki hubungan dalam menentukan kewajiban, hak, dan batas-batas interaksi antara anggota kelompok yang diakuinya. Sistem kekerabatan dapat diukur berdasarkan pengakuan dalam keluarga inti yang memiliki hubungan kesukuan atau antar suku, akan tetapi lebih banyak diakui berdasarkan keluarga inti yang berasal dari satu suku. Jadi, sistem kekerabatan berhubungan dengan penegasan kelompok.
A. Sistem Kekerabatan Patrilineal
Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis keturunan laki-laki, contohnya perempuan jika setelah menikah diharuskan tinggal dilingkungan rumah laki-laki (suami) berarti keluarga tersebut menerapkan sistem kekerabatan patrilineal. Dengan cara tinggal di lingkungan keluarga laki-laki, seorang menantu perempuan akan memiliki hubungan yang dekat dengan keluarga laki-laki (suami). Sistem kekerabatan patrilineal masih dijumpai dalam kehidupan keluarga di Bali dan Jawa. Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Patrilineal:
B. Sistem Kekerabatan Matrilineal
Sistem kekerabatan ini mengutamakan hubungan kerabat melalui garis keturunan perempuan, misalnya yang terdapat pada masyarakat suku Minangkabau, yaitu yang mengharuskan laki-laki (suami) tinggal dilingkungan perempuan (istri). Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Matrilineal:
C. Sistem Kekerabatan Parental (Bilateral)
Sejalan perkembangan zaman sistem kekerabatan patrilineal dan matrilineal mulai melebur menjadi sistem kekerabatan parental (bilateral). Sistem kekerabatan bilateral menghitung hubungan kekeluargaan dari pihak laki-laki dan perempuan. Sistem ini dianggap lebih adil karena anak yang sudah menikah dapat menentukan kelanjutan hidup secara mandiri. Anak tidak diharuskan tinggal di lingkungan keluarga laki-laki maupun perempuan. Selain itu, sistem kekerabatan parental (bilateral) membagi hak kewajiban antara laki-laki dan perempuan secara adil. Berikut ini adalah garis keturunan dalam Sistem Kekerabatan Parental (Bilateral):
5. Keragaman Bahasa
Suku bangsa di Indonesia memiliki bahasa daerah yang digunakan untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Ada beberapa daerah yang memiliki bahasa daerah sama seperti Jawa Tengah dan Jawa Timur. Meskipun bahasanya sama, kadang dialek atau logat yang digunakan dapat berbeda dialek atau logat adalah cara pengucapan suatu bahasa. Berikut ini beberapa bahasa daerah suku bangsa di Indonesia:
Meskipun di Indonesia terdapat banyak bahasa daerah, tiap-tiap daerah tidak mengalami kesulitan dalam melakukan interaksi. Suku bangsa satu dapat berinteraksi dengan suku bangsa lain karena keberadaan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia menghindarkan masyarakat dari kesalahpahaman akibat perbedaan bahasa.
Permainan tradisional merupakan warisan leluhur yang perlu dilestarikan. Dahulu permainan tradisional biasanya dilakukan di luar ruangan, ketika malam bulan purnama sehingga suasana menjadi meriah. Permainan tradisional tidak hanya berupa alat, tetapi dapat berupa gerakan mengikuti peraturan tertentu. Namun cukup disayangkan, sebab permainan tradisional tersebut kini telah tergantikan dengan permainan modern. Perubahan sosial yang terjadi dalam permainan anak jaman sekarang lebih mengarah kepada hal yang bersifat negatif sangat mempengaruhi kepribadian anak-anak, terutama mengubah mereka menjadi anak yang individualistis dan instan. Selain membawa dampak kepada kepribadiannya, juga membawa dampak kepada kemampuan belajarnya.
7. Faktor-faktor yang Memengaruhi Keragaman Sosial Budaya
Kepulauan Indonesia yang merupakan suatu gugusan yang terpanjang dan tersebar di dunia, menurut para ahli ilmu geologi, mendapat bentuknya kira-kira seperti apa yang kita kenal sekarang ini, pada akhir Zaman Es terakhir Zaman Glacial Wurm. Pada Zaman Es itu, yang katanya berlangsung kira-kira setengah juta tahun yang lalu, daerah es di kutub utara dan selatan jauh lebih luas daripada sekarang, sehingga permukaan laut karena banyak air terbeku menjadi es, juga jauh lebih rendah daripada sekarang. Di daerah yang sekarang merupakan kepulauan antara benua Asia dan Australia, pada masa itu tampak dua dataran yang amat luas yang di atasnya berbagai darat pegunungan yang melanjutkan diri dari pegunungan Himalaya ke arah tenggara, kemudian membelok ke timur. Berikut ini adalah video “Proses Terbentuknya Benua dan Samudera”:
A. Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia
Poses migrasi nenek moyang bangsa Indonesia menyebabkan masyarakat di Indonesia mengenal kebudayaan dan teknologi baru yang berasal dari Asia. Contoh kebudayaan tersebut adalah pengetahuan menanam padi. Sementara itu, teknologi baru yang berkembang di Indonesia adalah kemampuan menghasilkan barang-barang dari perunggu. Teknologi perunggu berasal dari wilayah Mesopotamia yang terletak di Asia Barat. Teknologi perunggu masuk di wilayah Indonesia melalui Lembah Dongson di Vietnam Utara. Berikut ini adalah peta persebaran nenek moyang Indonesia yang didasari pada pembentukan benua:
Video berikut menjelaskan tentang persebaran nenek moyang Indonesia:
Nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan ciri-ciri fisiknya dapat dibedakan menjadi 4 (empat) kelompok ras, yaitu:
- Kelompok ras Papua Melanezoid, terdapat di Papua, Pulau Aru, Pulau Kai.
- Kelompok ras Negroid, antara lain orang Semang di Semenanjung Malaka, orang Mikopsi di Kepulauan Andaman.
- Kelompok ras Weddoid, antara lain orang Sakai di Siak Riau, orang Kubu di Sumatera Selatan dan Jambi, orang Tomuna di Pulau Muna, orang Enggano di Pulau Enggano, dan orang Mentawai di Kepualauan Menatawai.
- Kelompok ras Melayu Mongoloid, yang dibedakan menjadi 2 (dua) golongan, yaitu: a) Ras Proto Melayu (Melayu Tua), antara lain Suku Batak, Toraja dan Dayak; dan b) Ras Deutro Melayu (Melayu Muda) antara lain Suku Bugis, Madura, Jawa, Bali.
B. Kondisi Alam Indonesia
1. Letak Geografis
Keragaman sosial dan budaya Indonesia tentu dipengaruhi oleh letak geografis Indonesia, yaitu yang terletak diantara dua benua dan dua samudera atau yang lebih sering disebut cross position (posisi silang), seperti pada gambar berikut ini:
Letak geografis ini sangat strategis untuk negara Indonesia, sebab tidak hanya kondisi alam yang mempengaruhi kehidupan penduduk Indonesia, tetapi juga lintas benua dan samudera ini berpengaruh terhadap kebudayaan yang banyak dipengaruhi oleh kebudayaan asing, yakni dalam bidang seni, bahasa, peradaban, dan agama dengan keanekaragaman suku-bangsa yang kita miliki.
2. Kondisi Kepulauan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan. Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 13.466 pulau. Penduduk di setiap pulau mengembangkan kebudayaan masing-masing dengan aneka corak dan ragam.
3. Relief (Topografis)/Geomorfologis
Keanekaragaman di Indonesia juga dipengaruhi oleh topografi (geomorfologi), seperti daerah pantai, dataran rendah, dan pegunungan. Penduduk akan beradaptasi dengan kondisi lingkungan tempat tinggalnya.
Penutup
Indonesia memiliki kekayaan berupa keragaman budaya dan suku. Keragaman budaya merupakan aset bangsa yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai aktivitas ekonomi, sosial, budaya. Sebagai penduduk Indonesia, kamu harus bangga dengan kekayaan bangsa kita dengan menghargai situs-situs peninggalan budaya bangsa.
Daftar Pustaka
“Agama-agama di Indonesia”, dalam, https://www.youtube.com/watch?v=_aaoK8kxkco. Download: 17 Januari 2015.
“Agama di Indonesia”, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_di_Indonesia. Download: 15 Februari 2015.
“Chrisye – Zamrud Khatulistiwa”, dalam, https://www.youtube.com/watch?v=zdJ1s-DPiHI. Download: 17 Januari 2015.
“Definition of Kinship and Family”, dalam https://www.chegg.com/homework-help/definitions/kinship-and-family-51. Download: 16 Februari 2015.
Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan., Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk SMP/MTs Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
“Indonesia”, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia. Download: 26 Januari 2015.
Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
“Keragaman Suku Bangsa dan Budaya Indonesia”, dalam, https://www.youtube.com/watch?v=q2CZAdecLvs. Download: 17 Januari 2015.
“Mengenal Sistem Kekerabatan Patrilineal dan Matrilineal”, dalam http://sosbud.kompasiana.com/2014/05/31/mengenal-sistem-kekerabatan-patrilineal-dan-matrilineal-661714.html. Download: 17 Februari 2015.
“Paparan Sunda”, dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Paparan_Sunda. Download tanggal: 21 Desember 2013.
Permainan Bocah, “Permainan Tradisional Anak Indonesia”, dalam, https://www.youtube.com/channel/UC4GD9uidZvO6ak-7kfBSI2w. Download: 19 Januari 2015.
“Persebaran Nenek Moyang Indonesia,”, dalam, http://www.artikelsiana.com/2014/09/persebaran-nenek-moyang-bangsa-Indonesia.html#_. Download: 25 Januari 2015.
“Rumah Honai”, dalam, http://rumahadat.blog.com/files/2012/05/rumah-honai.jpg. Download: 25 Januari 2015.
Sabtono, Petrus Haryo., “Kondisi Geografis dan Penduduk Indonesia”, dalam https://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-indonesia/. Download: 26 Januari 2015.
“Sejarah Melayu, Teori Sundaland dan Naskah Wangsakerta”, dalam http://kanzunqalam.com/2011/03/09/sejarah-melayu-teori-sundaland-dan-naskah-wangsakerta/. Download tanggal: 21 Desember 2013.
Sudarmi, Sri dan Waluyo, Galeri Pengetahuan Sosial Terpadu 2: Untuk SMP/MTS Kelas VIII. Maryanto (ed.). Jakarta: Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2008.
Widagdo, Risna., “Proses Terbentuknya Benua dan Samudera”, dalam, https://www.youtube.com/watch?v=yAZHdqNmMiI. Download: 25 Januari 2015.
Wijayanti, Diatmika., et.al., Ilmu Pengetahuan Sosial SMP/MTs Kelas VII Semester 2, Klaten: Intan Pariwara, 2013.
“Zamrud Khatulistiwa”, dalam, http://www.belantaraindonesia.org/2011/07/zamrud-khatulistiwa.html. Download: 25 Januari 2015.
Jika Anda merasa materi pembelajaran ini bermanfaat silahkan copy dimana saja dan mohon kerelaannya untuk mencantumkan link berikut ini: https://www.studiilmusosial.com/ dan/atau www.youtube.com/c/StudiIlmuSosial/
|
||||
Comments
Post a Comment