Tahap-tahap Perkembangan Masyarakat Praaksara di Indonesia
Materi ini adalah lanjutan dari materi sebelumnya yang kamu bisa pelajari di Manusia Praaksara Indonesia
1. Pengantar
Praaksara adalah sebuah masa ketika manusia belum mengenal kegiatan tulis-menulis. Manusia yang hidup pada masa itu disebut juga manusia purba. Manusia purba hidup secara sederhana. Mereka hidup secara berpindah-pindah, kemudian mengalami perkembangan secara bertahap menjadi menetap dan memproduksi makanan sendiri.
Perkembangan kehidupan masyarakat praaksara (prasejarah) berlangsung melalui beberapa tahap. Tahap-tahap dalam perkembangan kehidupan dibagi menjadi masa berburu dan mengumpulkan makanan, masa bercocok tanam dan masa perundagian.
Sebelum mempelajari materi ini lebih lanjut, simak terlebih dahulu ilustrasi kehidupan masyarakat praaksara berikut ini:
2. Brainstorming Game Search Word Tahap Kehidupan Masyarakat Praaksara
Untuk menajamkan pemahamanmu dalam pembelajaran kali ini, silahkan ikuti permainan ini. Selamat bermain.
3. Masa Berburu dan Mengumpulkan Makanan
a. Kehidupan Ekonomi
Masyarakat pada masa berburu dan mengumpulkan makanan masih sangat bergantung pada alam lingkungan. Mereka berburu hewan, menangkap ikan, mencari kerang dan siput di laut atau sungai.
Mereka juga mengumpulkan umbi-umbian, daun-daunan, dan biji-bijian di lingkungan mereka. Mereka membuat tempat berlindung dari daun-daunan sebagai tempat tinggal mereka. Pada perkembangan berikutnya mereka menghuni gua-gua. Tempat yang dipilih adalah tempat yang dekat dengan sumber air atau sungai.
Masyarakat prasejarah sudah mampu membuat alat-alat sederhana yang masih kasar. Alat itu digunakan untuk berburu dan meramu makanan. Alat batu tersebut berciri paleolitik. Seni lukis mulai dikenal setelah mereka tinggal di dalam gua. Lukisan di dalam gua menggambarkan manusia dalam berbagai kegiatan, binatang, matahari, cap tangan, dan bangunan geometris. Corak kepercayaan tampak dari lukisan dan penguburan. Lukisan dinding gua mengungkapkan kepercayaan masyarakat prasejarah akan kekuatan magis.
4. Masa Bercocok Tanam dan Beternak
a. Kehidupan Ekonomi
Pada masa bercocok tanam, masyarakat prasejarah tidak lagi bergantung dengan alam lingkungan. Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan cara berladang dan berternak. Mereka beternak ayam, kerbau, dan babi, serta memelihara anjing. Selain untuk dimakan, hewan ternak digunakan sebagai binatang korban. Meskipun telah bercocok tanam, perburuan binatang di hutan sesekali tetap dilakukan. Kebutuhan tempat tinggal dipenuhi dengan membuat rumah sederhana dan kecil beratapkan daun-daunan. Perkembangan berikutnya rumah lebih besar dan dibangun di atas tiang-tiang untuk menghindari banjir dan serangan binatang buas. Rumah dibangun berdekatan dengan ladang. Masyarakat di masa ini telah mengenal perdagangan barter.
b. Kehidupan Sosial
Masyarakat telah menetap dalam perkampungan sederhana. Masyarakat tersusun menurut kelompok bertani. Pembagian kerja semakin jelas. Pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti membuka hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami dan membangun rumah. Kaum perempuan bertugas menabur benih, merawat rumah dan menangani pekerjaan rumah tangga lainnya.
c. Kehidupan Budaya
Pada masa ini masyarakat makin mahir membuat alat-alat yang lebih halus. Alat batu yang dihasil kan bersifat neolithik. Selain alat batu, masyarakat prasejarah telah mampu membuat alat rumah tangga dari tanah liat seperti gerabah.
Mereka juga telah membuat perhiasan dari batu pilihan dan kulit kerang. Bangunan megalitik diperlukan untuk kegiatan yang berhubungan dengan kepercayaan. Corak kepercayaan tampak dari benda-benda jimat, penguburan, dan bangunan megalitik.
5. Masa Perundagian
a. Kehidupan Ekonomi
Pada masa perundagian kemampuan manusia dalam kegiatan ekonomi semakin maju. Kegiatan ekonomi makin beraneka ragam diantaranya pertanian, peternakan, membuat keranjang, membuat gerabah, bepergian ke tempat-tempat lain untuk menukar barang-barang yang tidak dihasilkan di desa tempat tinggalnya. Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan membangun pedesaan yang teratur. Mereka menetap di daerah pegunungan, dataran rendah, dan tepi pantai.
Manusia sudah mulai mengenal peleburan timah dan biji logam untuk keperluan membuat alat yang lebih canggih. Dalam melakukan pelayaran juga telah diterapkan sistem berlayar dengan perahu bersayap.
b. Kehidupan Sosial
Pada masa perundagian kehidupan sosialnya sudah mengenal sistem kemasyarakatan yang sudah teratur. Masyarakat hidup diikat oleh norma-norma dan nilai. Norma-norma dan nilai-nilai ini diciptakan oleh mereka sendiri, disepakati dan dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupannya.
Sebagaimana layaknya dalam suatu sistem kemasyarakatan, pada masa ini sudah ada pemimpin dan ada masyarakat yang dipimpin. Struktur ini terbukti dengan adanya penemuan alat-alat untuk penguburan. Kuburan-kuburan yang ada terdapat kuburan yang diiringi dengan berbagai bekal bagi mayat. Model kuburan ini diperkirakan hanya untuk para pemimpin.
c. Kehidupan Budaya
Di masa perundagian, masyarakat telah mahir membuat alat yang menggunakan teknologi. Alat yang dihasilkan terbuat dari logam, yakni perunggu dan besi. Alat ini digunakan untuk bertani, bertukang, peralatan rumah tangga dan perlengkapan upacara. Kemampuan kesenian ditunjang oleh teknologi dan spesialisasi dalam masyarakat. Munculnya golongan undagi/pengrajin mendukung munculnya golongan seniman. Kepercayaan masyarakat prasejarah dari masa ini melanjutkan kepercayaan masyarakat dari masa sebelumnya, dengan aturan yang semakin jelas dan ketat, serta ada hukuman terhadap pelanggaran tertentu.
6. Rangkuman
Corak kehidupan masyarakat pada masa berburu dan meramu adalah hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berkelompok. Peninggalan masyarakatnya pun masih sederhana, misalnya kapak genggam atau alat serpih yang berukuran kecil. Saat masa bercocok tanam, manusia purba mulai menetap dan mampu memenuhi kebutuhannya dengan menggarap lahan dan berternak. Mereka juga sudah mampu menyimpan makanan. Pengetahuan mereka meningkat sesuai dengan temuan masa itu, yaitu gerabah. Saat masa perundagian masyarakatnya telah terampil melakukan jenis-jenis usaha tertentu. Misalnya terampil dalam pembuatan rumah dan pandai dalam pembuatan perkakas dari bahan logam. Mereka juga telah mengenal sistem perdagangan (barter) dan pelayaran.
7. Latihan Soal: Tahap-Tahap Kehidupan Masyarakat Praaksara
Tugas ini bisa kamu kumpulkan ke gurumu setelah kamu selesai mengerjakan ada tombol geser untuk mengirim salinan tanggapan ini, lalu kamu klik kirim, maka salinan tanggapan akan terkirim ke emailmu sendiri. Salinan tersebut berupa hasil jawabanmu yang bisa kamu forward (teruskan) ke email gurumu, dengan cara membuka emailmu lalu forward ke email gurumu, sehingga gurumu bisa mengoreksi dan menilai tugasmu. Selamat bekerja!
8. Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Evaluasi dan refleksi ini bisa kamu kumpulkan ke gurumu setelah kamu selesai mengerjakan ada tombol geser untuk mengirim salinan tanggapan ini, lalu kamu klik kirim, maka salinan tanggapan akan terkirim ke emailmu sendiri. Salinan tersebut berupa hasil jawabanmu yang bisa kamu forward (teruskan) ke email gurumu, dengan cara membuka emailmu lalu forward ke email gurumu, sehingga gurumu bisa mengoreksi dan menilai tugasmu. Terimakasih telah belajar bersama Studi Ilmu Sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Jejak Manusia Praaksara di Raja Ampat, Papua |
4. Masa Bercocok Tanam dan Beternak
a. Kehidupan Ekonomi
Pada masa bercocok tanam, masyarakat prasejarah tidak lagi bergantung dengan alam lingkungan. Kebutuhan akan makanan dipenuhi dengan cara berladang dan berternak. Mereka beternak ayam, kerbau, dan babi, serta memelihara anjing. Selain untuk dimakan, hewan ternak digunakan sebagai binatang korban. Meskipun telah bercocok tanam, perburuan binatang di hutan sesekali tetap dilakukan. Kebutuhan tempat tinggal dipenuhi dengan membuat rumah sederhana dan kecil beratapkan daun-daunan. Perkembangan berikutnya rumah lebih besar dan dibangun di atas tiang-tiang untuk menghindari banjir dan serangan binatang buas. Rumah dibangun berdekatan dengan ladang. Masyarakat di masa ini telah mengenal perdagangan barter.
Ilustrasi Kehidupan Masyarakat Praaksara pada Masa Bercocok Tanam dan Beternak |
Masyarakat telah menetap dalam perkampungan sederhana. Masyarakat tersusun menurut kelompok bertani. Pembagian kerja semakin jelas. Pekerjaan yang memerlukan banyak tenaga dilakukan oleh kaum laki-laki, seperti membuka hutan, menyiapkan ladang untuk ditanami dan membangun rumah. Kaum perempuan bertugas menabur benih, merawat rumah dan menangani pekerjaan rumah tangga lainnya.
c. Kehidupan Budaya
Pada masa ini masyarakat makin mahir membuat alat-alat yang lebih halus. Alat batu yang dihasil kan bersifat neolithik. Selain alat batu, masyarakat prasejarah telah mampu membuat alat rumah tangga dari tanah liat seperti gerabah.
5. Masa Perundagian
a. Kehidupan Ekonomi
Pada masa perundagian kemampuan manusia dalam kegiatan ekonomi semakin maju. Kegiatan ekonomi makin beraneka ragam diantaranya pertanian, peternakan, membuat keranjang, membuat gerabah, bepergian ke tempat-tempat lain untuk menukar barang-barang yang tidak dihasilkan di desa tempat tinggalnya. Kebutuhan akan tempat tinggal dipenuhi dengan membangun pedesaan yang teratur. Mereka menetap di daerah pegunungan, dataran rendah, dan tepi pantai.
Manusia sudah mulai mengenal peleburan timah dan biji logam untuk keperluan membuat alat yang lebih canggih. Dalam melakukan pelayaran juga telah diterapkan sistem berlayar dengan perahu bersayap.
Ilustrasi Kehidupan Masyarakat pada Masa Perundagian Sumber: http://sejarahhits.blogspot.com/ |
Pada masa perundagian kehidupan sosialnya sudah mengenal sistem kemasyarakatan yang sudah teratur. Masyarakat hidup diikat oleh norma-norma dan nilai. Norma-norma dan nilai-nilai ini diciptakan oleh mereka sendiri, disepakati dan dijadikan pegangan dalam menjalankan kehidupannya.
Sebagaimana layaknya dalam suatu sistem kemasyarakatan, pada masa ini sudah ada pemimpin dan ada masyarakat yang dipimpin. Struktur ini terbukti dengan adanya penemuan alat-alat untuk penguburan. Kuburan-kuburan yang ada terdapat kuburan yang diiringi dengan berbagai bekal bagi mayat. Model kuburan ini diperkirakan hanya untuk para pemimpin.
c. Kehidupan Budaya
Di masa perundagian, masyarakat telah mahir membuat alat yang menggunakan teknologi. Alat yang dihasilkan terbuat dari logam, yakni perunggu dan besi. Alat ini digunakan untuk bertani, bertukang, peralatan rumah tangga dan perlengkapan upacara. Kemampuan kesenian ditunjang oleh teknologi dan spesialisasi dalam masyarakat. Munculnya golongan undagi/pengrajin mendukung munculnya golongan seniman. Kepercayaan masyarakat prasejarah dari masa ini melanjutkan kepercayaan masyarakat dari masa sebelumnya, dengan aturan yang semakin jelas dan ketat, serta ada hukuman terhadap pelanggaran tertentu.
Nekara adalah salah satu peninggalan masa perundagian. Nekara ini ditemukan di Desa Pejeng, Gianyar - Bali. Sumber: https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ |
6. Rangkuman
Corak kehidupan masyarakat pada masa berburu dan meramu adalah hidup berpindah-pindah (nomaden) dan berkelompok. Peninggalan masyarakatnya pun masih sederhana, misalnya kapak genggam atau alat serpih yang berukuran kecil. Saat masa bercocok tanam, manusia purba mulai menetap dan mampu memenuhi kebutuhannya dengan menggarap lahan dan berternak. Mereka juga sudah mampu menyimpan makanan. Pengetahuan mereka meningkat sesuai dengan temuan masa itu, yaitu gerabah. Saat masa perundagian masyarakatnya telah terampil melakukan jenis-jenis usaha tertentu. Misalnya terampil dalam pembuatan rumah dan pandai dalam pembuatan perkakas dari bahan logam. Mereka juga telah mengenal sistem perdagangan (barter) dan pelayaran.
7. Latihan Soal: Tahap-Tahap Kehidupan Masyarakat Praaksara
Tugas ini bisa kamu kumpulkan ke gurumu setelah kamu selesai mengerjakan ada tombol geser untuk mengirim salinan tanggapan ini, lalu kamu klik kirim, maka salinan tanggapan akan terkirim ke emailmu sendiri. Salinan tersebut berupa hasil jawabanmu yang bisa kamu forward (teruskan) ke email gurumu, dengan cara membuka emailmu lalu forward ke email gurumu, sehingga gurumu bisa mengoreksi dan menilai tugasmu. Selamat bekerja!
8. Evaluasi dan Refleksi Pembelajaran
Evaluasi dan refleksi ini bisa kamu kumpulkan ke gurumu setelah kamu selesai mengerjakan ada tombol geser untuk mengirim salinan tanggapan ini, lalu kamu klik kirim, maka salinan tanggapan akan terkirim ke emailmu sendiri. Salinan tersebut berupa hasil jawabanmu yang bisa kamu forward (teruskan) ke email gurumu, dengan cara membuka emailmu lalu forward ke email gurumu, sehingga gurumu bisa mengoreksi dan menilai tugasmu. Terimakasih telah belajar bersama Studi Ilmu Sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Kurnia, Anwar. 2016. IPS Terpadu SMP Kelas VII. Jakarta: Yudhistira.
Manusia Purba Masa Perundagian, dalam http://sejarahhits.blogspot.com/. Download: Jumat, 10 April 2020.
Mulyadi, E. dkk. 2017. IPS Terpadu 1 Untuk SMP Kelas VII. Jakarta: Quadra.
Rekam Jejak Peradaban Indonesia, dalam https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/. Download: Jumat, 10 April 2020.
Zaman Perundagian, dalam https://sejarahorison.wordpress.com/zaman-perundagian/. Download: Jumat, 10 April 2020.
https://kumparan.com/
Jika Anda merasa materi pembelajaran ini bermanfaat silahkan copy dimana saja dan mohon kerelaannya untuk mencantumkan link berikut ini: https://www.studiilmusosial.com/ dan/atau www.youtube.com/c/StudiIlmuSosial/
|
||||
Comments
Post a Comment