Agama Hindu Sudah Rusak
AGAMA HINDU SUDAH RUSAK
BALI ADNJANA, Kemis Pon, 1 Januari 1925
Apabila ada orang Bali Hindu yang semata-mata masih memeluk agama Hindu (menurut caranya dan keadaan sanggahnya),
mengeluarkan perkataan “agama Hindu di Bali rusak”, tentu kita tidak
akan percaya sebab mustahil akan ada kejadian seperti tersebut diatas.
Benar-benar
ada perkataan mengatakan agama Hindu di Bali rusak, yaitu dikeluarkan
oleh Ketut Nasa kepala sekolah di Bubunan dan juga sebagai Vice President dari perkumpulan Santy, yang maksudnya meneguhkan agama. Demikianlah pada awalnya:
Pada tanggal 10 Mei 1925 di Banjar diadakan Algemeen Bestuurvergadering, yang dihadiri oleh semua Bestuur perkumpulan Santy di Kubutambahan, Singaraja dan Bubunan, dimana akan dibicarakan tentang Ontwerp Statuten. Setelah Vergadering dibuka oleh Wd. Voorzitter Hoofdbestuur Tuan I Nyoman Kadjeng dan diterangkan asas perkumpulan yaitu “Meneguhkan Agama Hindu Bali” , artinya meneguhkan agama Hindu yang ada serta berlaku di Bali, maka disitulah Ketut Nasa berkata bahwa ia tidak sependapat dengan asas tersebut, sebab agama Hindu Bali rusak. Seketika itu lalu dijawab oleh Voorzitter katanya agama tidak bisa rusak, tetapi orang yang memeluk bisa menjadi rusak, karena keliru melakukannya. Keputusan Vergadering mufakat pada asas perkumpulan yaitu “Meneguhkan Agama Hindu Bali”.
Jika Anda merasa materi pembelajaran ini bermanfaat silahkan copy dimana saja dan mohon kerelaannya untuk mencantumkan link berikut ini: https://www.studiilmusosial.com/ dan/atau www.youtube.com/c/StudiIlmuSosial/
|
||||
Comments
Post a Comment